Assalamualaikum!
Mumpung masih suasana Lebaran, saya ingin mengucapkan mohon maaf lahir batin apabila ada salah kata yang tertulis di blog ini. Gimana perayaan Lebarannya? Masih dalam suasana pandemi, semoga tahun depan bisa bersilaturahmi dengan leluasa seperti sedia kala. Nggak khawatir mudik dan ketemu dengan keluarga besar. Nggak cemas saat menikmati piknik hari raya.
Seperti biasa, saya masih setia merayakan Lebaran di Bogor. Tentunya, sudah tidak mudik lagi karena kami sudah menetap di kampung halaman suami. Mau mampir ke saudara juga dekat, masih seputaran Bogor, Depok, dan Jakarta. Bedanya, saya nggak bisa lagi ketemu akinya 3 boyz yang tinggal di Cikampek.
Juga seperti biasa, saya masak menu Lebaran sendiri di rumah. Dengan bantuan Bapa, tentu saja. Saya bikin rendang, opor ayam kampung, sayur pepaya godog, dan ketupat. Semuanya dimasak pakai kompor gas. Nggak khawatir gas bakal habis karena pakai gas alam.
Menu Lebaran 2021 |
Sebuah prestasi yaitu saya beres masak pas adzan dhuhur. Biasanya sore baru kelar. Emang sih, ketupat belum mateng. Tapi itu bisa dititipin ke Bapa. Jagain air rebusan ketupat sementara saya tidur karena tepar. Maklum, dari habis sahur udah nggak tidur lagi buat keliling cari sisa bahan masakan. Untungnya cuma kelapa parut dan bumbu dapur doang yang dicari karena bahan lainnya sudah nyetok sebelumnya.
Ini adalah kali pertama masak opor ayam kampung hasil dagangan sendiri. Yup, belum genap setahun saya dan suami berjualan ayam kampung dengan merk Daima Chikin. Bulan puasa adalah puncak kesibukan kami karena pesanan yang padat merayap, alhamdulillah.
Rekor pesanan ayam kampung terbanyak adalah pada H-2 Lebaran. Sengaja kami tidak menerima pesanan pada H-1 untuk beristirahat dan persiapan Lebaran. Ayam kampung yang dipotong tembus 50 ekor lebih!
Ayam kampung yang sudah dibersihkan |
Pulang dari rumah potong selepas subuh, bertiga (saya, suami, dan Mak Onih yang bantu) menyiangi dan mengemas ayam sampai pukul 11 siang! Biasanya pukul 8 pagi sudah antar ayam, eh ini baru antar ayam selepas shalat dhuhur. Puasa, panas-panasan pula, mantap... hihihi.
Ayam kampung segar siap dikirim |
Dengan banyaknya pesanan, tidak semua ayam diambil dari peternakan milik sendiri. Kami membeli dari peternakan lain kenalan Bapa. Khusus edisi Lebaran, Bapa membeli ayam kampung petelur ukuran besar dari saudaranya.
Ayam petelur yang besar |
Namanya ayam petelur, setelah disembelih di dalam perutnya ada yang berisi telur muda. Agak sulit mengeluarkannya. Mamang potong menarik terlalu keras hingga beberapa bagian hati ayam jadi hancur. Untung saya punya stok hati ayam cadangan di freezer. Buru-buru dikeluarkan untuk menggantikan hati ayam yang hancur.
Ada bagian telur ayam muda yang besar, ada yang kecil bahkan halus seperti kerikil. Gemesin juga lihat bulat-bulat kuning kecil itu. Masha Allah, dari bakal sekecil itu kelak tumbuh besar jadi telur ayam.
Telur muda enaknya dimasak apa?
Setahu saya sih, telur muda dijadikan sate untuk pelengkap bubur ayam. Teman saya bilang, dibuat pepes juga enak. Sebelumnya, saya pernah mencampur telur muda ke semur daging. Rasanya lumayan.
Kali ini pengen nyoba bikin yang lain. Aduk-aduk stok di kulkas, sepertinya cocok dimasak jadi tongseng buat menu Lebaran menemani rendang dan ketupat. Sudah ada yang gurih dan pedas, makan si tongseng jadi yang bikin segar karena pakai campuran tomat dan kol yang renyah.
Tongseng telur muda |
Yuk, mulai eksekusi. Mohon maaf saya tidak sempat motret step by step karena riweuh masak menu Lebaran yang lain.
Tongseng Telur Muda
Bahan:
- 200 gr telur ayam muda
- 2 siung bawang putih, iris halus
- 4 siung bawang merah, iris halus
- 1 buah cabe merah, iris
- 2 buah tomat hijau, bagi empat
- 4 buah tomat ceri, belah dua
- kol sesuai selera, iris
- 2 sdm kecap manis
- 1 sdt kecap asin
- sejumput merica bubuk
- garam secukupnya
- kaldu bubuk secukupnya
- minyak goreng untuk menumis
- 150 ml air matang
Cara membuat:
- Panaskan minyak goreng. Tumis bawang putih dan bawang merah sampai harum. Masukkan cabe merah dan cabe hijau. Aduk rata.
- Masukkan tomat merah dan tomat hijau. Tumis sampai semua bumbu agak layu.
- Tuang air matang, masak sampai mendidih.
- Masukkan telur muda, aduk perlahan sesekali agar matang (jaga jangan sampai pecah).
- Tambahkan kecap manis, garam, dan merica.
- Masukkan kol, aduk rata. Masak hingga kuah menyusut.
- Koreksi rasanya. Sajikan hangat.
Tongseng telur muda siap santap |
Rasanya ada manis-manisnya... |
Rasanya gimana? Lumayan ada manis-manisnya. Seger pas mengunyah tomatnya. Ada sensasi renyah saat mengunyah kol. Dan tentu saja rasa gurih nikmat ketika si telur muda yang bulat meletus di dalam mulut. Yumm!
Sekali lagi, saya ingin mengucapkan Taqobballahuminna wa minkum, taqobbal ya kariim. Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir batin dari saya sekeluarga.
Komentar
Posting Komentar